Namaste..
Sudah hampir dua bulan berlalu dari blog dan informasi terakhir yang saya post di dalamnya. Apa kabar mengenai news itu?Oke, jangan kuatir, dalam post kali ini, saya akan membaginya. Saya akan sharing-sharing mengenai persiaan momen spesial itu.
Rencana sudah sempat tercetus di akhir tahun 2012. Tahun berikutnya baru akhirnya dijalankan. Sebelum proses lamaran dilakukan, ada request khusus yang saya minta dari dia (pasangan saya) waktu itu. Saya adalah anak terakhir dari tiga bersaudara. Kakak tengah saya perempuan, dan belum menikah. Untuk menghormati kakak saya - di luar tradisi adik perempuan harus menyiapkan pelangkah untuk kakak perempuannya - maka saya meminta dia untuk ijin secara face to face dengan kakak saya. Beberapa kali rencana ini terpaksa di undur karena saya dan dia tidak tinggal satu kota dengan kakak (keluarga saya yang lain), jadi kami baru bisa berkunjung ke rumah orangtua saya ketika hari yang pas saat dia libur bekerja. Ketika bertemu dengan jadwal yang pas pun, rencana itu terpaksa batal karena kakak saya sedang tidak di rumah. Sempat beberapa kali gagal sampai akhirnya, hari itu tiba.
Meskipun tidak diutarakan dengan kata-kata manis dan indah, hanya kalimat simple, tapi waktu itu saya terharu banget. Saya cium tangan kakak saya, tapi habis itu saya langsung kabur. Dasarnya saya ini cengeng, tapi saya malu kalau nangis di depan umum, termasuk di depan keluarga dan orang-orang deket saya. Makanya setelah itu saya menjauh.
Kakak saya sempat bilang, 'nggak usah pake kayak gini-ginian segala kali. Udah, nggak apa-apa.' Tapi buat saya, satu kalimat itu berarti banget. Kalau ada yang bilang, 'restunya Ibu restunya Allah'. Maka saya bilang, 'restunya kakak saya, pelancar untuk pernikahan saya'. Setelahnya, kakaknya sayalah yang mempunyai andil besar pada proses pernikahan saya. Istilahnya, saya yang menikah, dia yang sibuk. :))
Singkat cerita, setelah ijin telah diantongi, proses lamaran pun dilakukan. Minggu awal bulan Maret 2013.
Setelah proses lamaran barulah saya benar-benar bergerak untuk melakukan persiapan. Pada proses lamaran, belum ada kesepakatan penentuan hari pernikahan. Karena kedua orangtua kami tidak menganut sistem perhitungan hari baik, maka untuk momen tersebut orangtua kami menyerahkan sepenuhnya kepada kami (saya dan dia). Sebelum hari lamaran saya dan dia sempat berdiskusi. Karena saya ingin momen spesial itu semakin terasa spesial, maka saya mengusulkan acara pernikahan bertepatan dengan tanggal dan bulan lahir saya. Waktu itu dia setuju-setuju saja. "semakin cepat semakin bagus" kalimat itu yang dia lontarkan pada saya waktu itu (maklumlah ya, dia menunggu saya sudah berabad-abad, jadi dia juga tidak terlalu memusingkan masalah tanggal. Maka tercetuslah tanggal 2 juni 2013. Sehari lebih cepat dari hari ulang tahun saya yang jatuh pada tanggal 3. Mengingat pada tanggal 3 bukan hari libur, maka dengan berat hati saya majukan menjadi tanggal 2. Tanggal itu pun sudah saya beritahukan pada orangtua saya sebelum lamaran dan kembali memastikannya setelah lamaran, dan mereka tidak terlalu ribet masalah tanggal. 100% semua diserahkan kepada saya.
Persiapan sebenarnya sudah saya lakukan mulai dari akhir tahun, dengan mencari referensi-referensi melalui internet. Tapi baru benar-benar bergerak setelah lamaran (karena takut mendahului eh ternyata malah nggak jadi, akhirnya menunggu sampai benar-benar acara lamaran sudah terlaksana). Maka saya cuma punya waktu 4 bulan untuk mengurus semuanya. Karena saya sudah menyiapkan referensi-referensi, maka selanjutnya saya tinggal mendatangi satu per satu venor untuk mencari yang sesuai dengan pilihan hati.
Akhirnya perburuan pun di mulai. Dalam proses pencarian ini, tadinya saya ingin bekerja sendiri, karena tidak ingin merepotkan keluarga. Tapi ternyata tetap tidak bisa. Saya butuh kepala lain untuk diajak berdiskusi, karena ini adalah momen sekali seumur hidup, saya tidak ingin sampai salah memilih dan akhirnya nggak sesuai harapan. Maka setiap kali mendatangi venor saya melibatkan Mama dan Kakak perempuan saya. Kami pun kemudian berbagi tugas. Mama mengurus catering. Kakak saya mengurus dekorasi A sampe Z. Saya mengurus hal-hal detail seperti undangan, souvenir dan lain-lain.
Menurut pengalaman saya. Ada tiga hal yang krusial yang wajib mendapat perhatian lebih untuk persiapan pernikahan :
1. Konsep / tema
2. Lokasi
3. Custom dan tata rias
4. Catering
5. Waktu
Tema / konsep
Kenapa konsep menjadi penting untuk dicetuskan pertama kali? Karena dengan tidak adanya konsep, maka kita pun tidak akan memiliki bayangan, seperti apa acara yang kita inginkan. Apakah kita hanya ingin acara sakral itu berlalu begitu saja dengan format standar pada umumnya, atau membubuhkan ide-ide spesial di dalamnya. Ingin menggunakan format seperti acara pernikahan pada umumnya pun termasuk konsep. Jadi kita wajib menentukan model seperti apa yang kita inginkan untuk acara momen penting ini. Nantinya konsep juga yang akan mempengaruhi model dekorasi seperti apa yang kita mau untuk menghias pelaminan dan suasana acara.
Menurut saya, pernikahan itu hari spesial, jadi juga harus dirancang dengan spesial karena akan terjadi sekali seumur hidup. Bertolak dari kata spesial, maka saya pun menginginkan acara yang berbeda, tidak sama. Sebelum saya memutuskan untuk menikah, jauh sebelumnya, saya pernah berangan-angan untuk melangsungkan pernikahan dengan konsep acara outdoor. Untuk prosesi akad dan resepsi pun dilangsungkan di lokasi yang sama. Swimmping pool area.
Memilih konsep outdoor memang rawan pada unsur cuaca. Apalagi Kaltim tidak seperti di daerah Pulau Jawa yang musim hujan atau kemarau bisa diprediksi. Di sini hujan bisa turun kapan saja. Saya tahu konsekuensi ini, tapi pada saat itu, hujan bukan sesuatu yang paling saya khawatirkan. Saat itu saya hanya berpegang pada doa. Karena saya akan melangsungkan hari baik, saya yakin Tuhan pasti akan mendengarkan dan punya rencana tersendiri. Jadi intinya berserah diri saja. Ketika hari H semakin dekat. Orangtua saya pun tidak memutuskan untuk menggunakan pawang. Yang menjadi pawang kami saat itu hanya doa dan nazar. Alhamdulillah, hujan turun setelah akad selesai siang hari degan intensitas yang tidak terlalu deras, dan kami menganggap itu sebagai rejeki, yang diberikan Tuhan kepada saya dan dia di hari pertama kami sah menjadi pasangan suami-istri. Dan pada saat resepsi malam hari. Cuaca cerah.
![]() |
| pool party |
Kalau menurut saya, konsep berkaitan erat dengan lokasi atau tempat pernikahan dilangsungkan.Jika telah memiliki konsep, maka kita juga pasti akan mempunyai bayangan lokasi seperti apa yang cocok dengan konsep terebut. Seperti saya, saya menggunakan konsep outdoor, jadi saya pun mencari beberapa referensi lokasi yang bisa dijadikan pilihan.
Saya pun mulai mencari referensi-referensi lokasi yang cocok sejak memutuskan untuk menikah tahun 2013. Setelah melewati pertimbangan dan waktu yang panjaaaaaang (lebai dikit ah) akhirnya saya memilih konsep pool party (padahal renca awal garden party atau beach party). Tapi karena acara dilangsungkan di Kota Samarinda yang sama sekali tidak terdapat pantai, maka daftar ini segera saya blacklist. Sementara untuk garden party terpaksa juga saya coret karena tidak menemukan lokasi yang eye cacthing. Akhirnya rekomendasi pun jatuh pada pool party. Tepatnya di Hotel Mesra International Samarinda)
Untuk tempat, saran saya sebaiknya dilakukan jauh-jauh hari. Untuk menghindari kekecewaan ketika akan memesan dan ternyata sudah di booking lebih dulu oleh orang lain. Seperti pengalaman yang saya alami saat pencarian lokasi swimming pool alternative.
![]() |
| tempat prosesi akad |
![]() |
| areal sangkulirang pool |
Custom dan tata rias
Untuk perempuan yang akan menikah, sebenarnya hal yang paling dominan yang mereka pikirkan di hari bersejarah itu adalah perkara custom dan tata rias. Hayo ngaku....
Perempuan mana sih yang tidak ingin terlihat cantik dan berbeda di hari pernikahan mereka? Kalau bisa menjadi satu-satunya perempuan paling cantik (istilahnya ratu sehari) di momen itu. Makanya, biasanya, sesi custom dan tata rias menjadi persiapan yang paling ribet dan memakan waktu yang lama (berdasarkan pengalaman saya) dari proses-proses yang lain. Cara menetukan tata rias sesuai dengan selera, rajin-rajinlah browsing di internet dengan mencari data dari beberapa salon tata rias yang muncul di internet. Bandingkan dan selektif sedetail-detailnya, jangan sampai kecewa belakangan dan akhirnya menyesal (ini juga berdasarkan pengalaman, saya merasa tidak puas dengan hasil make over dari salon yang saya pakai jasanya saat resepsi kedua yang dilangsungkan di tempat tinggal suami. Bukannya hanya dari make overnya, tapi juga dari pelayanan jasa. Mengecewakan. Akibatnya, saya bahkan malas liat album pernikahan dengan si venor yang bersangkutan ini. (lhooo curhat).
Intinya, penting untuk tahu kredibilitas si venor dalam melayani dan hasil yang diciptakannya. Bisa tanya dari saudara atau teman atau siapa aja, yang pernah pake jasa di venor yang akan kita pilih. Cari referensi venor yang banyak. Semakin banyak yang kita jadikan referensi, pilihannya akan semakin variatif.
Karena untuk momen spesial yang terjadi 2-6-13 itu saya melibatkan kakak perempuan saya yang super duper cerewet, saya jadi punya kacamata dan kepala lain untuk diajak membandingkan dan berdiskusi. Proses pemilihan custom dan tata riaslah yang paling lama dibandingkan yang lainnya. Bahkan selama 3 bulan persiapan. Belum ada satu pun salon yang kami pilih (masalah setiap venor yang kami datangi, ada saja kekurangannya, entah dari custom sampai penjabaran dekorasi outdoor yang tidak memuaskan. Karena saya ingin menggunakan kebaya yang simple dan nggak ribet megingat ini adalah acara outdoor, maka custom menjadi pertimbangan utama saya.Sementara kakak saya, lebih cenderung ke dekorasi. Berhubung saya tinggal tidak di Samarinda, untuk masalah ini kakak saya yang mengatur semuanya).
Baru benar-benar menetapkan venor untuk custom, tata rias, fotografer, shooting, band akustik, dan dekorasi all in, sebulan sebelum acara. Kebetulan venor yang sya pakai ini sudah mencakup semua hal. Jadi kami percayakan 70% persiapan acara pada wedding organizer ini. Dan yang terpenting, kakak saya sangat sreg sekali dengan venor yang ini, dan akhirnya orangtua saya pun sama puasnya walaupun awalnya sempat ragu karena budget yang dikeluarkan lebih besar dari venor-venor yang sebelumnya kami datangi.
![]() |
| pelaminan. tadinya saya ingin full flower untuk background, tapi karena beberapa pertimbangan akhirnya dibuatlah seperti ini |
Setelah acara mandi-mandi, ada tradisi belarap dan bepacar. Tadinya cukup bingung menentukan akan menggunakan custom apa. Saya pengen yang simple dan bukan kebaya. Akhirnya setelah cari referensi, tercetuslah untuk menggunakan pakaian tradisional india, lehenga. Kemudian, si venor pun mencarikan baju yang saya mau. Waktu itu saya pikir, saya hanya ingin gunakan pakaiannya tanpa harus ada embel-embel selendang dan aksesorisnya yang ribet. Eh, akhirnya karena semua perlengkapan pakaian lehenga kudung dibeli, terpaksalah saya berdandan ala india. Alhasilnya, not badlah. Unik.
Waktu akan menentukan konsep pernikahan, saya sudah memikirkan juga custom seperti apa yang akan saya gunakan. Setelah dipertimbangkan, untuk akad saya pakai kebaya dan untuk resepsi mengenakan gaun.
Saat memutuskan untuk menggunakan venor ini, baju yang dipajang oleh mereka tidak ada yang sreg di mata saya. Kebetulan mereka sedang membuat kebaya baru dengan warna biru dan coklat keemasan. Cocok dengan warna yang saya mau, untuk di pakai di akad, biru. Saya baru lihat model baju untuk akad ini, sehari sebelum acara, tapi syukur deh modelnya tidka jauh-jauh dari bayangan saya.
Nah, untuk custom resepsi, karena sudha keliling seantero penyewa gaun, tapi tidak ada satu pun gaun yang saya inginkan, akhirnya, saya putuskan untuk merancang sendiri. Model gaun yang saya mau, simple, tidak melebar dan tidak ada ekor yang panjang sampai berkilo-kilo meter. Karena ini acara outdoor, pikir saya akan lebih serasi jika customnya juga tidak ribet. Begitu mencari desain yang cocok, saya langsung eksekusi ke tukang jahit.
Hampir 60% custom resepsi yang digunakan oleh keluarga saya dan dia di jahit di satu tempat yang sama (hanya satu penjahit, bayangkaaaan), sempat terjadi kejadian mendebarkan yang bikin saya pengen nangis plus marah-marah. Gaun yang saya gunakan itu baru selesai sehari sebelum acara, padahal menurut rencana, selesai beberapa hari sebelumnya. Kendala yang membuat gaun ini selesai tidak tepat waktu karena ada masalah sama listrik yang padam.
Sementara jas yang dipakai suami saya sudah selesai seminggu sebelumnya. Belum lagi penjahit prbadi saya ini, lokasinya di Balikpapan, saat dikirim ke Samarinda sempat ada trouble karena dititipkan dengan jasa angkutan antar kota (maksudnya biar lebih cepat sampai dari ekspedisi). Saya terlambat datang untuk mengambil, sehingga si bus angkutan ini sudah lenyap dari persinggahan.
Syukurlah, saat disambangi ke pangkalan bus, gaun saya aman. Waaah... nggak kebayang gimana leganya saya waktu itu.
*sumringah lebar*
So, pelajaran yang bisa diambil dari kejadian ini adalah, kita boleh berencana tapi Tuhan-lah yang menentukan. :))
Catering
Catering juga jadi bagian penting sebuah acara. Kalau acara sudah disusun secantik mungkin, tapi cateringnya tidak memuaskan? Rasanya kurang komplit. Sama halnya ketika kita menentukan venor, catering pun sebaiknya mencari referensi yang banyak. Selain perhitungan harga yang miring, pastikan juga kalau catering tersebut loyalitas melayani kliennya.
Urusan Catering, saya serahkan sama Mama, dibantu oleh kakak ipar saya. Karena kami menggunakan restorant hotel saat acara, jadi separuh catering berasal dari menu restoran itu.
Saya tidak bisa bercerita banyak soal catering. Tapi yang pasti, jangan anggap remeh urusan perut ini. Hehehe...
![]() |
| salah satu menu catering |
Waktu
Kenapa waktu?
Semakin banyak waktu yang kita butuhkan untuk persiapan hari besar ini, semakin matang acara yang akan kita buat. Saya tidak tahu apakah waktu 4 bulan itu, adalah waktu standar minimum persiapan pernikahan, tapi buat saya 4 bulan rasanya masih kurang, apalagi ini adalah untuk pertama kalinya keluarga saya melakukan prosesi acara besar sekelas pernikahan. Jadi kami belum mempunyai pengalaman secara langsung terjun mengurus ini semua, meski pernah melihat saudara-saudara yang lain.
Di pertengahan jalan, selalu ada saja hal-hal kecil yang terlupa. Tapi Alhamdulillah, semua masih aman, lancar dan terkendali.
Waktu yang saya katakan di sini, bukan hanya masa persiapan, tapi juga waktu yang berkaitan dengan pelaksanaan acara. Bisa dibilang saat acara resepsi agak 'sedikit' molor. Sehingga, tamu-tamu undangan datang lebih dulu ketimbang pengantinnya. Tapi ada hikmahnya juga, ketika kami masuk, kami jalan di red carpet bak artis yang hadir di acara bergengsi seperti award yang dinanti sejuta pasang mata (ah, lebai lagi). Hihihihihi...
Tapi ini jangan ditiru. Ketepatan waktu itu penting sekali karena berhubungan dengan susunan acara.
![]() |
| tamu undangan yang terhormat |
Waaahhh.. sepertinya saya sudah terlalu panjang bercuap-cuap di sini. Semoga yang membaca nggak boring ya. Dan semoga sharing panjang kali lebar ini bisa bermanfaat dan berguna bagi nusa dan bangsa (lhoo). Intinya, semoga bisa jadi bahan referensi bagi pasangan yang ingin menikah.
Foto-foto yang ada di sini hanya sebagian, kalau ada yang ingin lihat kenarsisan saat acara pernikahan saya, silahkan buka laman moment. Tapi kalau yang ogah, silahkan tutup saja blog ini. :)
Oya, sekedar informasi, berikut ini venor yang saya pakai:
- Dekorasi, tata rias, custom akad : Aida decoration
- fotografer : diamond
- shooting : LLH
- catering : (saya lupa)
- akustik band (aduh, saya juga lupa)









