Setiap orang selalu di anugerahi bakat yang tidak terduga oleh PenciptaNya. Apapun itu, pasti di sadari atau tidak akan menguntungkan bagi si manusianya sendiri.
Dan beruntunglah bagi mereka yang sejak di dalam perut sudah diberi bakat itu.
Tapi seiring perkembangan pemahaman saya, saya mengerti satu fakta, bahwa. Bakat memang menunjang seseorang untuk bisa berkreasi atas-dan sesuai bidang yang sudah menjadi bakat tersebut. Tetapi, itu tidaklah mutlak!
Bakat tidak berpengaruh 100%, terhadap seseorang untuk bisa menguasai suatu bidang tertentu. Apapun itu.
Bakat, muncul secara alami dan tidak di sadari, namun bila dikembangkan, maka akan menghasilkan sesuatu yang besar dan berguna. Tapi bagaimana jika sebaliknya?
Seperti halnya pisau yang terlalu sering di pakai tanpa di asah sekali pun, maka lama kelamaan akan tumpul.
Secara tidak langsung begitulah, pemahaman bakat dalam definisi saya.
Jika Tuhan sudah menurunkan seseorang bakat yang luar biasa hebat, tetapi si invidu tersebut tidak mengolah, melatih, mengasah dan melestarikannya, maka sia-sialah semua itu.
Bakat itu tidak akan ada nilainya dan hasilnya adalah NOL!
Karena itulah saya katakan, bakat bukan faktor utama yang bisa membuat seseorang menguasai satu bidang tertentu. Tetapi yang nyata itu adalah, satu!
Saya berani katakan ini, karena aslinya, saya bukan indvidu yang lahir dari bakat.
Saya menyukai dunia penulisan, juga lahir dari sebuah ketidaksengajaan dan keterbiasaan yang pada akhirnya, melalui itulah saya menemukan tempat dimana jiwa ingin berada, dan suatu hari ingin menjadi apa.
Seiring waktu proses itu semakin mantap, dan akhirnya membuat saya terus dan terus belajar lebih banyak lagi agar ke depannya bisa menghasilkan tulisan yang bukan hanya bisa menghibur tetapi juga mempunyai nilai-nilai positif.
Seiring waktu juga saya mempelajari banyak hal. Jika dahulu saya menulis, hanya tinggal menuangkan apa yang ingin saya sampaikan tanpa ada embel apa-apa (yang merepotkan), tetapi sekarang, melalui banyak hal yang saya lewati (termasuk penolakan demi penolakan terhadap karya-karya terbaik saya) menggerakkan otak saya untuk tidak hanya mengerti tetapi juga memahami, bahwa menulis pun ada etikanya dan juga ada trik-trik yang 'wajib' untuk menunjang tulisan itu sendiri.
Sampai di sini saya pun semakin yakin, bila kita memang punya keinginan dan kemauan yang kuat untuk mengembangkan hal yang kita sukai dan cintai, maka ke depannya kita pun tidak akan kalah hebatnya dengan orang-orang yang memiliki bakat sejak lahir.
Terpenting dari itu semua adalah, kemauan untuk belajar dan melatih diri untuk mempersiapkan diri di bidang yang kita inginkan. Itulah kuncinya.
Jangan pernah berhenti belajar! Karena ilmu itu tidak ada habisnya.
Dan jangan terbayang-bayang pada satu kata yang kadang menghantui seseorang, 'bakat'...
Lupakan itu.
Abaikan saja.
Sekarang gerakkan dirimu seluas-luasnya. Jika kemauanmu besar untuk mencapai sesuatu tidak akan seorang pun yang bisa menghalangimu untuk mendapatkanya!
MERDEKA!!!!
salam
dil.se
Dan beruntunglah bagi mereka yang sejak di dalam perut sudah diberi bakat itu.
Tapi seiring perkembangan pemahaman saya, saya mengerti satu fakta, bahwa. Bakat memang menunjang seseorang untuk bisa berkreasi atas-dan sesuai bidang yang sudah menjadi bakat tersebut. Tetapi, itu tidaklah mutlak!
Bakat tidak berpengaruh 100%, terhadap seseorang untuk bisa menguasai suatu bidang tertentu. Apapun itu.
Bakat, muncul secara alami dan tidak di sadari, namun bila dikembangkan, maka akan menghasilkan sesuatu yang besar dan berguna. Tapi bagaimana jika sebaliknya?
Seperti halnya pisau yang terlalu sering di pakai tanpa di asah sekali pun, maka lama kelamaan akan tumpul.
Secara tidak langsung begitulah, pemahaman bakat dalam definisi saya.
Jika Tuhan sudah menurunkan seseorang bakat yang luar biasa hebat, tetapi si invidu tersebut tidak mengolah, melatih, mengasah dan melestarikannya, maka sia-sialah semua itu.
Bakat itu tidak akan ada nilainya dan hasilnya adalah NOL!
Karena itulah saya katakan, bakat bukan faktor utama yang bisa membuat seseorang menguasai satu bidang tertentu. Tetapi yang nyata itu adalah, satu!
KEMAUAN!
Pasti kita sering mendengar pepatah seperti ini "dimana ada kemauan di sana pasti ada jalan" dan sejatinya memang begitulah prosesnya. Saya berani katakan ini, karena aslinya, saya bukan indvidu yang lahir dari bakat.
Saya menyukai dunia penulisan, juga lahir dari sebuah ketidaksengajaan dan keterbiasaan yang pada akhirnya, melalui itulah saya menemukan tempat dimana jiwa ingin berada, dan suatu hari ingin menjadi apa.
Seiring waktu proses itu semakin mantap, dan akhirnya membuat saya terus dan terus belajar lebih banyak lagi agar ke depannya bisa menghasilkan tulisan yang bukan hanya bisa menghibur tetapi juga mempunyai nilai-nilai positif.
Seiring waktu juga saya mempelajari banyak hal. Jika dahulu saya menulis, hanya tinggal menuangkan apa yang ingin saya sampaikan tanpa ada embel apa-apa (yang merepotkan), tetapi sekarang, melalui banyak hal yang saya lewati (termasuk penolakan demi penolakan terhadap karya-karya terbaik saya) menggerakkan otak saya untuk tidak hanya mengerti tetapi juga memahami, bahwa menulis pun ada etikanya dan juga ada trik-trik yang 'wajib' untuk menunjang tulisan itu sendiri.
Sampai di sini saya pun semakin yakin, bila kita memang punya keinginan dan kemauan yang kuat untuk mengembangkan hal yang kita sukai dan cintai, maka ke depannya kita pun tidak akan kalah hebatnya dengan orang-orang yang memiliki bakat sejak lahir.
Terpenting dari itu semua adalah, kemauan untuk belajar dan melatih diri untuk mempersiapkan diri di bidang yang kita inginkan. Itulah kuncinya.
Jangan pernah berhenti belajar! Karena ilmu itu tidak ada habisnya.
Dan jangan terbayang-bayang pada satu kata yang kadang menghantui seseorang, 'bakat'...
Lupakan itu.
Abaikan saja.
Sekarang gerakkan dirimu seluas-luasnya. Jika kemauanmu besar untuk mencapai sesuatu tidak akan seorang pun yang bisa menghalangimu untuk mendapatkanya!
MERDEKA!!!!
salam
dil.se

Tidak ada komentar:
Posting Komentar